Berita

PMK Serang Wilayah Winong dan Jakenan Pati, 125 Sapi Positif, 20 Mati

Cropped Favicon Bi 1.png
×

PMK Serang Wilayah Winong dan Jakenan Pati, 125 Sapi Positif, 20 Mati

Share this article
Pati Dilanda Pmk, 125 Sapi Terjangkit, 20 Tewas Dalam Wabah

Pati – Dinas Pertanian Kabupaten Pati mencatat 125 hewan ternak sapi terindikasi menderita penyakit mulut dan kuku atau PMK. Bahkan ada 20 ekor ternak yang mati.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Andi Hirawadi mengatakan, dinasnya melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan ke sejumlah pasar di Pati mengantisipasi penyebaran virus PMK. Hari ini pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Margorejo Pati.

“Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK sehingga tidak bisa menular ke ternak sapi yang ada di sini,” jelas Andi kepada wartawan di Pati, Kamis (2/12/2024).

“Kita kemarin juga lakukan penyemprotan di Pasar Hewan Winong pada hari Selasa (31/12),” dia melanjutkan.

Andi menjelaskan ada banyak laporan warga jika hewan ternak sapi milik warga terindikasi menderita PMK saat musim pancaroba seperti sekarang. Hewan ternak milik warga mengalami luka pada kaki dan mulut.

“Karena musim pancaroba ini pergantian musim banyak sekali laporan dari masyarakat ada tanda-tanda yang menyerupai gejala PMK seperti ada luka di kaki. Kita antisipasi agar tidak semakin parah kita mengadakan kegiatan ini,” jelasnya.

Andi menyampaikan dari laporan sejak akhir tahun 2024 ada 125 ekor hewan ternak yang terindikasi menderita PMK. Paling banyak menyebar di Kecamatan Winong dan Jakenan.

“Yang mati sekitar ada 20 ekor sapi,” jelasnya.

Meski demikian dari jumlah tersebut Dinas Pertanian turun langsung untuk memberikan pengobatan kepada hewan ternak yang terindikasi PMK. Mulai memberikan obat hingga vitamin untuk mengobati dan mencegah PMK pada hewan ternak.

“Pengobatan kita laksanakan jika ada laporan dari masyarakat. Baik memberikan vitamin atau memberikan obat-obat yang lainnya untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit PMK,” tutur dia.

Oleh karena itu Andi berpesan kepada masyarakat agar menemui indikasi PMK pada hewan ternak untuk segera lapor kepada dinas pertanian. Sebab Andi memperkirakan jumlah PMK akan bertambah jika tidak diantisipasi segera.

“Dengan kondisi seperti ini lalu lintas ternak yang sangat dinamis di Pati tetapi bisa meningkat. Tapi kita antisipasi dengan pembagian disinfektan,” jelasnya.

“Kita memberikan edukasi kepada peternak agar menjaga ternaknya jangan sampai ternak sakit masuk ke kandang. Dan mendatangkan ternak baru ke dalam kandang takutnya membawa penyakit. Kalau membawa ternak baru ke kandang harus dilakukan isolasi biar nggak campur dengan ternak yang sehat,” pungkas dia.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo