Berita

Polda Jateng: Penggunaan Gas Air Mata Sesuai SOP Meski Anak-Anak Terkena

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polda Jateng: Penggunaan Gas Air Mata Sesuai SOP Meski Anak-Anak Terkena

Share this article
Polda Jateng Tanggapi Insiden Gas Air Mata Yang Mengenai Warga

SEMARANG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyebut penembakan gas air mata pada aksi demo “Jateng Bergerak” di Semarang telah sesuai prosedur, meski banyak warga sipil yang ikut terkena dampaknya.

Dalam video yang beredar, gas air mata juga membuat sejumlah warga sipil termasuk anak-anak yang hendak mengaji ikut terdampak.
Mereka terlihat tertunduk di sebuah musala dengan wajah yang diolesi pasta gigi. Terlihat ada seorang anak yang memeluk temannya, dan anak lain yang menutupi wajahnya dengan kain. Musala itu berada di gang deket Jalan Pemuda yang menjadi lokasi demo.

“Kita kemarin sudah menjalankan sesuai SOP, dalam menembakkan gas air mata ada tekniknya,” jawab Kabid Humas Kombes Pol Artanto saat ditanya terkait banyak warga sipil yang terkena dampak gas air mata, Selasa (27/8).
Ia justru mengatakan, efek gas air mata hanya sementara saja. Dalam waktu satu atau dua menit efek gas air mata itu sudah hilang.

“Namanya gas air mata itu kan tentunya akan membuat perih sementara. Itu sebenarnya tidak berbahaya hanya sementara saja, yang sudah terbiasa nggak apa-apa, tapi yang pertama kali kena akan kaget ya tapi satu menit dua menit sudah hilang lagi,” jelas dia.

Selain itu, hingga hari ini belum dilaporkan adanya korban luka dari warga sipil dalam demo kemarin.
“Tidak ada yang luka (warga sipil), belum ada laporan,” kata Artanto.

Untuk diketahui, aksi demo “Jateng Bergerak” di depan Balai Kota Semarang pada Senin (26/8) berakhir ricuh. Polisi akhirnya menembakkan gas air mata dan memukul mundur para massa aksi di sepanjang Jalan Pemuda.

Para demonstran yang terdiri dari pelajar STM, dan melempari halaman balai kota menggunakan kayu, batu hingga potongan pot. Mereka juga merusak dan mencopot kamera pengawas

Selain berhasil merobohkan pagar, masa juga mencorat coret tembok Balai Kota, dan merusak pot bunga yang ada di sekitaran Balai Kota.

Sumber : kumparan.com

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo