Semarang – Polda Jawa Tengah memantau banjir yang merendam daerah Grobogan, Pati, Demak, dan Kudus. Sejumlah program dan tindakan disiapkan untuk mengatasi beragam masalah seputar banjir, mulai dari sisi pengungsi hinggi penyebab banjir.
Polda Jawa Tengah, kodam setempat, dan beberapa pejabat utama memantau banjir di 11 kabupaten kota yang terdampak via udara. Kemudian, mereka memantau kondisi pengungsi banjir.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan banjir di berbagai daerah Jawa Tengah tersebut memiliki pemicu dan karakteristik yang berbeda-beda. Banjir di wilayah Grobogan disebabkan oleh jebolnya sungai Lusi.
Sementara itu, banjir di wilayah Pati disebabkan luapan yang terjadi setiap tahun. Kemudian, banjir di wilayah Demak dan Kudus disebabkan curah hujan tinggi dan masalah drainase yang menyebabkan Sungai Wulan meluap.
Ia menyebut TNI-Polri dan stakeholder yang ada bakal saling berkoordinasi mengatasi masalah banjir ini. Ahmad mengatakan pihaknya akan mengawasi distribusi logistik untuk pengungsi dan memberikan trauma healing bagi anak.
“Ini sudah hampir tiga hari, empat hari mereka di pengungsian, sudah mulai gatal-gatal dan sebagainya. Kita awasi distribusi logistik bagi masyarakat pengungsi, termasuk trauma healing bagi anak-anak kita yang sekolah,” ucap Ahmad dikutip dari Metro TV, Rabu, 20 Maret 2024.
Dia menyarankan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten kota mengatasi permasalahan hilir banjir. Salah satuny, mempercepat normalisasi sungai untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Perkuat waduknya sehingga ke depan tidak akan terulang kembali,” kata Ahmad.
sumber : medcom.id
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono