Berita

Polda Jateng Selidiki Kasus Dugaan Bullying dan Pemalakan di Pendidikan Dokter Spesialis Undip

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polda Jateng Selidiki Kasus Dugaan Bullying dan Pemalakan di Pendidikan Dokter Spesialis Undip

Share this article
Polda Jateng Dalami Dugaan Bullying Dan Pemalakan Oleh Senior Di

SEMARANG – Polda Jawa Tengah melakukan pendalaman terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dialami dr Aulia Risma Lestari mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip yang sedang praktik di RSUP Kariadi Semarang.

Informasi dari Kementerian Kesehatan RI pungutan tersebut di angka Rp20-40 juta perbulan. Adanya pungutan di luar biaya pendidikan ini diduga menjadi pemicu awal korban alami tekanan.

“Iya kami telah mendapatkan informasi adanya pungutan itu nanti menjadi bahan petunjuk bagi penyidik melakukan penyelidikan lebih mendalam lagi,” beber Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, di Kota Semarang, Senin (2/9/2024).

Ketika disinggung jumlah besaran uang pungli yang dialami dr Aulia Risma, Artanto menyebut masih mengkalkulasikan.

Angka-angka pungli yang informasinya sudah beredar tersebut menjadi modal awal untuk pendalaman.

“Kami berharap dari petunjuk ini mempermudah pemeriksaan dan mengambil keterangan kepada pihak terkait,” ungkapnya.

Hasil Autopsi

Pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait isu perundungan yang dialami dr Aulia Risma. Namun, penyelidikan juga berkembang ke arah dugaan pungutan liar.

“Kami memastikan akan menindaklanjuti berkas-berkas dan data yang diberikan tim Investigasi Kemenkes,” kata Artanto.

Selain isu perundungan dan pungli, kepolisian juga mendalami penyebab pasti kematian korban yang diduga bunuh diri.

Menurut Artanto, untuk memastikan penyebab kematian korban perlu menunggu hasil autopsi psikologi forensik. Dari autopsi tersebut nantinya tergambar petunjuk motivasi kematian dari korban.

“Bukti-bukti dan dokumen hasil penyelidikan penyebab kematian korban sudah kami pegang. Nah, gong-nya nanti hasil autopsi psikologi kedokteran,” ungkapnya.

Pihaknya menyebut bakal menyampaikan hasil autopsi psikologi tersebut secepatnya.

“Ya semoga dalam waktu dekat ini sudah selesai sehingga bisa kami sampaikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah melakukan pertemuan dengan Tim Investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas kasus dugaan perundungan yang dialami mahasiswi PPDS Undip dr Aulia Risma Lestari di Mako Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Kota Semarang, Jumat (30/8/2024).

Dalam pertemuan ini, polisi menerima sejumlah berkas berisi keterangan para saksi terkait dugaan kasus perundungan yang dikumpulkan oleh Tim Investigasi Kemenkes. Keterangan saksi ini berisi lebih dari 10 orang terdiri dari teman satu angkatan, pihak rumah sakit, keluarga korban, dan senior korban.

“Keterangan tersebut adalah hasil dari Kemenkes. Kalau keterangan penyelidikan oleh polisi belum dilakukan,” terang Artanto.

Aulia Risma Lestari merupakan mahasiswi calon dokter spesialis anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8/2024) sekira pukul 23.00 WIB.

Sumber : TRIBUNJATENG.COM

 

Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Polisi Kota Besar Semarang, Artanto, Ribut Hari Wibowo