Berita

Polisi Angkat Bicara Soal Maling Bebek Tewas Dimassa di Pekalongan

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polisi Angkat Bicara Soal Maling Bebek Tewas Dimassa di Pekalongan

Share this article
Kasus Maling Bebek Tewas Dimassa Di Pekalongan Viral, Polisi Sampaikan

Pekalongan – Pria berinisial BRM (25) viral dinarasikan tewas akibat dimassa usai kepergok mencuri bebek. Polisi pun turun tangan mengusut kasus ini.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Kemuktren, Minggu (4/8/2024) dini hari. Dalam video viral dinarasikan jika BRM meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit karena dipukuli warga pada Senin (5/8) pagi.

Kabar meninggalnya BRM dibenarkan Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim. Pemeriksaan saksi-saksi pun masih dilakukan.

“Ya, ada yang meninggal dunia. Masih kita lakukan pendalaman terkait hal itu,” kata Isnovim kepada detikJateng, Selasa (6/8).

Meski begitu, pihak keluarga BRM disebut tak menghendaki kasus ini diperiksa lebih lanjut. Pihak keluarga menerima kasus kematian korban sebagai musibah.

“Keluarga korban, ibu kandung, dan istrinya telah menerima peristiwa ini sebagai satu musibah dan tidak menghendaki untuk dilakukannya autopsi. Korban juga sudah dilakukan prosesi pemakaman,” kata Isnovim.

Penjelasan Kades

Kepala Desa Karyamukti, Nur Wasis, mengatakan kasus ini berawal saat korban mampir di warung pada dini hari. BRM disebut datang ke warung dengan kondisi basah kuyup penuh lumpur.

“Kondisinya basah kuyup kaki penuh lumpur, kemudian pesan teh. Saat ditanya dari mana, dijawab dari mencari ikan,” jelas Nur saat dihubungi via telepon.

Saat berada di warung itulah, pemilik warung mendengarkan suara anak bebek dari dalam karung. Namun, saat ditanya soal anak bebek itu, BRM disebut menjawab secara melantur. Dia akhirnya dibawa ke balai desa.

“Saat itu dipanggil perangkat desa, ia kemudian dibawa ke balai desa. Saat di warung tidak ada pengeroyokan warga,” jelas Nur Wasis.

Pertemuan di balai desa itu lalu menghadirkan Kepala Desa Sidosari, Muhamad Iksan (desa asal BRM), dan dua pemelihara bebek yakni satu warga Desa Karyamukti dan satu Desa Kaibahan.

“Dari dua itu, yang kehilangan bebek, milik warga Kaibahan,” katanya.

Nur memastikan tak ada pengeroyokan saat pertemuan di Balai Desa itu. Namun, dia membenarkan ada aksi pemukulan saat itu.

“Di balai desa itu juga tidak ada pengeroyokan. Ya emosi sesaat, spontanitas,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, BRM mengakui tujuh bebek itu dia curi dari kandang yang berada di bantaran Sungai Ikut Desa Kaibahan, Kesesi. Diketahui kandang bebek itu milik Tasmo (25) warga Kaibahan.

“Ya mengakui mencuri bebek milik warga Kaibahan, ada surat pernyataan ya juga. Saat itu masalahnya telah selesai, kekeluargaan,” ungkapnya.

Nur menampik kabar BRM babak belur dianiaya warga. Nur pun memastikan kondisi BRM saat di balai desa baik.

“Di Balai Desa Karyomukti dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terdapat luka akibat kekerasan,” jelas dia.

Nur menerangkan, masalah pencurian bebek ini pun dianggap selesai dengan kekeluargaan. Setelah selesai, BRM diantarkan Kades Sidosari pulang ke rumahnya.

Namun, pada pagi harinya, BRM dilaporkan mengalami muntah-muntah dan dievakuasi ke RS Kesesi. BRM sempat menjalani rawat jalan hingga akhirnya kembali ke rumah sakit karena tak kunjung sembuh. Nahas, nyawanya tak tertolong.

sumber:  detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo