Berita

Polisi Gelar Razia Kos-kosan di Kudus, Empat Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polisi Gelar Razia Kos-kosan di Kudus, Empat Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring

Share this article
Jepara Razia Hotel Di Jepara 1731269857

Kudus – Polisi menggelar razia di sejumlah kos-kosan di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Hasilnya didapati empat pasangan bukan suami istri yang kemudian diberikan pembinaan.
Kapolsek Kota Kudus Iptu Subkhan mengatakan razia itu dilakukan setelah adanya laporan melalui layanan Lapor Pak Kapolsek, Sabtu (9/3) malam tentang adanya kos-kosan yang digunakan untuk berbuat mesum oleh pasangan muda-mudi. Jajaran Polsek Kota langsung terjun ke lokasi di Desa Singocandi Kecamatan Kota.

“Lokasi rumah kos yang memiliki akses jalan sempit dan memaksa petugas harus berjalan kaki lumayan jauh tidak menyurutkan petugas Polsek Kudus Kota menuju lokasi, dan benar saja sesampai di lokasi ditemukan empat pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sedang ngamar di kosnya,” terang Subkhan dalam keterangan resmi diterima detikJateng, (10/3/2024).

Keempat pasangan itu antara umur 22 hingga 52 tahun. Mereka lalu dibawa ke Polsek Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Setelah dilakukan pendataan identitas dan diberikan arahan atau pembinaan, mereka diminta melaksanakan bersuci diri mandi besar, berwudhu dan melaksanakan salat taubat sebelum diserahkan ke orang tuanya masing-masing,” jelasnya.

Subkhan mengatakan polisi juga memeriksa pemilik kos berinisial D warga Purworejo, Kecamatan Bae. Polisi masih mendalami lokasi kos-kosan digunakan untuk prostitusi.

“Rumah kos terdiri atas sepuluh kamar dan rata-rata pelaku masuk ke kos mulai pukul 22.00 – 23.00 WIB dan keluar pada pagi harinya pukul 07.00 – 08.00 WIB,” jelasnya.

“Terhadap peristiwa hukum tersebut di atas kami minta para pelaku untuk mengakui kesalahannya kepada orang tuanya dengan pengakuan salah atas perbuatan yang dilakukan dan pengakuan salah kepada Tuhan YME dengan Sholat Taubat. Kesalahan terbesar manusia adalah tidak mengakui kesalahannya, dengan melakukan pengakuan kesalahannya tersebut maka diharapkan secara psikologis akan lebih memberikan efek jera kepada pelaku,” Subkhan melanjutkan.

Subkhan mengatakan perbuatan empat pasangan bukan suami istri tersebut melanggar Pasal 281 KHUPindana dan ketentraman umum serta meresahkan masyarakat.

“Kami menghimbau kepada para orang tua untuk lebih dapat meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya sehingga tidak terjerumus pada pergaulan bebas, mari kita jaga Kota Warisan Sunan Kudus ini terlebih beberapa hari kedepan sudah memasuki Bulan Ramadan, mari kita jaga agar kesuciannya tidak ternoda,” pungkas Subkhan.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono