SOLO – Jajaran Polresta Solo memburu puluhan anggota geng San Andreas Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Hal itu setelah pemimpin dan anggotanya membacok suporter Persis Solo. Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, geng San Andreas baru terbentuk pada Januari 2024, dan berkumpul di Jalan Juanda, Pucangsawit, Solo, Jateng.

“Pelaku terinspirasi dari main game untuk aksi kejahatan, dengan mendirikan geng San Andreas,” ujarnya, Jumat (9/8/2024).

Anggota dan proses rekrutmen Pembuatan geng tersebut dilakukan dengan menyebarkan rekrutmen melalui media sosial, serta menarik anggota secara acak.

“Sudah kami identifikasi, kita akan tangkap dan bubarkan. Hasil penyelidikan kami, ini meresahkan, berkumpul minum minuman keras dan mencari atau menganiaya orang secara acak,” paparnya. Kode ‘mainkan’ dipakai kelompok geng untuk menganiaya target dan kelompok tersebut masuk dalam kategori ilegal. Baca juga: Goda Istri Orang Melalui Facebook, Pemuda di Salatiga Jadi Korban Pengeroyokan

“Motif tidak jelas berkumpul miras mencari korban, kami prediksi ini eksitensi kalau tidak kami tangkap. Saya yakin percaya mengarah ke sana,” jelasnya.

Diketahui, anggota geng berjumlah 51 orang berasal dari wilayah Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo.

“Dalam grup WhatsApp, itu kami dalam nama sudah kami kantongi dan teridentifikasi. Baru, 3 orang tangkap (kasus pembacokan) akan dalami lagi peran lain,” jelasnya.

sumber: Kompas.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia, Artanto, Ribut Hari Wibowo