Berita

Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Penemuan Pria Terikat di Tepi Sungai Babon Semarang

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Penemuan Pria Terikat di Tepi Sungai Babon Semarang

Share this article
Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Penemuan Pria Terikat Di Tepi

SEMARANG – Kasus temuan orang terikat dan tergeletak di jalan setapak, tepi Sungai Babon, Kecamatan Genuk, belum terungkap. Namun, kepolisian menemukan fakta baru, yang diduga kasus tersebut terdapat dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menegaskan anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang dan Reskrim Polsek Genuk masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Bahkan, pihaknya juga mengakui masih melakukan pendalaman dari kamera CCTV yang berada disekitaran lokasi penemuan kejadian ini.

“Ada satu CCTV yang perlu kami dalami yang dimana memang ada satu peristiwa di TKP tersebut. Sehingga kita dalami bersama sama dengan Polsek Genuk melakukan penyelidikan,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang, Senin (13/5).

Namun demikian, pihaknya belum bersedia membeberkan secara detail terkait gambar rekaman CCTV yang dimaksud. Alasannya untuk kepentingan penyelidikan.

“Ini sedang kita pelajari, dan kami mohon maaf belum bisa kita publish hari ini, karena kepentingan penyelidikan. Dan anggota masih bekerja di lapangan,” tegasnya.

Kasatreskrim juga menyebutkan, korban dalam kejadian ini bernama Sukirman, 39, warga Sriwulan, Kabupaten Demak. Ditemukan dalam kondisi terikat di tepi sungai dalam kondisi tidak sadarkan diri, Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 08.00. Kemudian juga ditemukan adanya sepeda motor dalam kondisi bercampur lumpur dan rusak bagian belakang.

“Karena korban masih dalam keadaan bernapas, kemudian dibawa ke RSI Sultan Agung untuk dirawat dan akhirnya di bawa ke ICU. Selanjutnya, dilakukan observasi dan pengecekan tubuh korban,” jelasnya.

Lanjutnya mengatakan, hasilnya ditemukan, adanya luka lecet-lecet di tubuh korban, antara lain di perut, punggung, dada, tangan dan lutut. Hanya saja, belum diketahui secara pasti penyebab luka tersebut.

Kemudian karena korban tidak sadarkan diri, pada malam harinya korban dilakukan tindakan operasi di bagian kepala sebelah kiri. Karena hasil ctscan ditemukan adanya gumpalan di kepala korban. Sehingga perlu diambil gumpalan darah tersebut dan operasi selesai.

“Sampai saat ini pun juga, korban posisinya belum sadarkan diri. Semoga saja mudah-mudahan korban segera sadar dan bisa kita mintai keterangan,” imbuhnya.

Sementara, Wakasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar menyebutkan, kasus kejadian ini diindikasi adanya unsur tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan. “Diindikasi ada unsur penganiayaan, dan 170 (pengeroyokan). Diduga pelaku lebih dari satu orang,” duganya.

Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto menambahkan, sejumlah saksi masih dimintai keterangan, termasuk pemilik sepeda motor, keluarga korban, termasuk saksi yang menemukan kejadian ini. “Korban setiap harinya sebagai yang menyeberangkan kendaraan (Pak Ogah), motor itu milik tetangga korban, dia minjam,” katanya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono