Berita

Polres Klaten Dibantu Polda Jateng Selidiki Kasus Pembacokan Pesilat di Polanharjo

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Polres Klaten Dibantu Polda Jateng Selidiki Kasus Pembacokan Pesilat di Polanharjo

Share this article
Polres Klaten Dibantu Polda Jateng Selidiki Kasus Pembacokan Pesilat Di

KLATEN — Jajaran Polres Klaten mendapatkan bantuan dari Polda Jateng untuk mengusut kasus pembacokan anggota perguruan silat di jalan Cokro-Delanggu, Polanharjo, Klaten, Jumat (12/7/2024) lalu.

Di sisi lain, pada Rabu (17/7/2024), Kapolres Klaten, AKBP Warsono, bersama sejumlah pejabat utama Polres Klaten menjenguk pesilat korban pembacokan itu yang masih dirawat di RSUD dr Moewardi, Solo.

Kunjungan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada korban penganiayaan berinisial M, 45, warga Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

“Sore hari ini [Rabu] kami berkunjung untuk menjenguk korban kejadian di Polanharjo kemarin. Kami di RSUD dr Moewardi bersama keluarga korban,” ungkap Kapolres berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Humas Polres Klaten, Kamis (18/7/2024).

Kapolres menjelaskan kondisi M terus membaik dan diharapkan segera pulih. “Kami juga menyampaikan bahwa korban saat ini sudah berangsur membaik kondisinya dan kita doakan semoga terus semakin mambaik dan bisa berkomunikasi dengan kita memberikan keterangan-keterangan mengenai kejadian tersebut,” jelas Kapolres.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno, mengatakan penyelidikan kasus pembacokan pesilat di jalan Cokro-Delanggu tersebut, Polres Klaten mendapat dukungan dari Polda Jateng. “Kami di-backup sama Polda Jateng dengan menyisir kamera CCTV,” jelas Kasatreskrim.

Kasatreskrim mengimbau masyarakat atau warga lainnya untuk menahan diri dan memercayakan penanganan kasus itu ke kepolisian. “Biarkan kami yang bekerja. Prinsipnya kami sampai saat ini serius dalam penyelidikan untuk mengungkap kasus dengan backup Polda Jateng,” jelas Kasatreskrim.

Hapus Unggahan

Istri korban berinisial SS juga memohon doa bagi kesembuhan suaminya. Ia memiliki permohonan khusus kepada masyarakat agar menghapus postingan video terkait kondisi suaminya saat kejadian.

“Tolong yang memiliki unggahan tentang kejadian itu tolong dihapus, jangan sampai diunggah. Itu sangat menyakitkan keluarga kami,” kata SS berdasarkan keterangan tertulis dari Humas Polres Klaten.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota perguruan silat asal Mojosongo, Boyolali, M, 45, menjadi korban pembacokan dan sepeda motornya dibakar saat perjalanan pulang seusai menghadiri pengesahan warga baru salah satu perguruan silat di wilayah Klaten, Jumat (12/7/2024) malam.

Akibat kejadian itu, M harus menjalani operasi dan tangan kanannya diamputasi. Penasihat hukum dari LKBH dan biro hukum perguruan silat yang bersangkutan, Asror Mukti Adi, menjelaskan seusai kejadian M langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo pada Sabtu (13/7/2024).

Kondisi M saat itu kritis. Di RSUD dr Moewardi, dokter mengambil tindakan operasi. “Tidak ada pilihan, diambil tindakan operasi. Walaupun kondisinya drop, kalau tidak dioperasi risikonya keselamatan. Akhirnya tetap dilakukan tindakan operasi berupa amputasi,” kata Asror saat dihubungi Solopos.com, Senin (15/7/2024) malam.

Asror menjelaskan amputasi dilakukan pada tangan kanan M. Operasi berjalan lancar dan M bisa melewati masa kritis. “Kira-kira tiga hari harus mendapatkan perawatan di ruang ICU. Setelah tiga hari baru dipindah ke rawat inap,” kata Asror.

M sehari-hari bekerja sebagai pedagang kacamata. Asror berharap segera ada perkembangan dalam penanganan kasus tersebut dari kepolisian.

Peristiwa pembacokan yang dialami M terjadi di ruas jalan raya Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (12/7/2024) malam. Selain melakukan pembacokan, pelaku yang belum diketahui identitasnya membakar sepeda motor milik korban.

sumber: solopos

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Arnanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia