BANYUWANGI – Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, SH, MH menerangkan melalui Kasubnit Humas Aiptu I Gede Eka Damayasa kepada bidiknasional.com terkait Satpolairud Korban/ABK yang tenggelam di Laut Selat Bali.

I Gede Eka Damayasa memaparkan, kronologis kejadian pada hari Jumat tanggal 14 Juni 2024 sekitar jam 10.00 Wib kapal KMN. Sumber Risqi A berlayar dengan 33 orang ABK dari Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi menuju fishing ground untuk mencari ikan.

“Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2024 sekira jam 07.00 Wib sebanyak 2 orang ABK pulang mendahului ikut dengan kapal KMN. Setia Bakti E karena tidak betah sebab mabuk laut, kemudian pada hari Sabtu tanggal 27 Juli 2024, Nakhoda kapal KMN. Andalan Samudra A menghubungi Nakhoda KMN,” bebernya, Selasa (30/7/2024).

Dikatakan sumber Risqi A tutur I Gede Eka Damayasa, untuk minta bantuan menarik kapal nya karena mengalami kerusakan mesin ke arah Pelabuhan Muncar kemudian pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2024 sekira jam 06.00 kapal KMN.

“Andalan Samudra A berpisah dengan KMN. Sumber Risqi A, yang mana KMN. Andalan Samudra A lanjut ke Pelabuhan Muncar sedangkan KMN. Sumber Risqi A berangkat kembali ke fishing ground dan sekitar jam 08.00 wib saat sedang sarapan pagi muncul rencana dari para korban untuk melompat ke laut karena mereka merasa tidak betah sebab merasa bekerja terlalu berat sehingga ingin cepat pulang yang mana para korban sekitar 1 minggu yang lalu bercerita hampir setiap hari ketika berkumpul 6 orang yaitu DIKI DARMAWAN, MUHAMAD ASEP ILMI, MUHAMAD DIMAN, INDRA LESMANA, MUHAMMAD SUHENDRA, GILANG, namun jika ada ABK lainnya tidak pernah bercerita dan mengeluh tentang tidak betah dan ingin cepat pulang,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan, “mereka mengemasi pakain secukupnya dan handphone serta dompet di masukan ke dalam pelastik bening besar tempat biasa untuk menyimpan ikan, selanjutnya mereka melompat dari bagian belakang kapal dekat WC di pojok kiri kapal secara berurutan satu persatu di mulai dari INDRA LESMANA, di ikuti MUHAMAD ASEP ILMI sambil melempar plastik bening berisi pakaian dan barang-barang mereka, berikutya MUHAMMAD SUHENDRA dan terakhir MUHAMAD DIMAN, sedangkan DIKI DARMAWAN tidak jadi ikut melompat karena takut dan tidak bisa berenang kemudian ketika para korban sudah lompat ke laut mereka berpegangan di plastik bening yang berisikan pakaian dan barang-barang tersebut untuk mengapung dan setelah 30 detik saat itu mereka masih bisa di lihat oleh DIKI DARMAWAN yang mengapung makin jauh dari kapal akhirnya DIKI DARMAWAN naik ke ruang kamar ABK membangunkan GILANG dengan mengatakan “ada yang lompat”, kemudian di jawab “siapa yang lompat?” dan di jawab kembali oleh DIKI DARMAWAN “ILMI, DIMAN, INDRA, SUHENDRA”, kemudian GILANG langsung menyampaikan hal tersebut kepada ABK lainnya dan nakhoda, kemudian nakhoda kembali menanyakan kejadian tersebut kepada DIKI DARMAWAN dan akhirnya segera mencari keberadaan korban namun tidak berhasil diketemukan,” terangnya.

ABK belum ditemukan sebagai berikut :
-MUHAMAD ASEP ILMI, Umur : 19 Tahun, Alamat Kab. Kuningan Prov. Jawa Barat.
-MUHAMAD DIMAN, Umur : 20 Tahun, Alamat : Kab. Serang, Prov. Banten.
-HENDRA LESMANA, Umur : 20 Tahun, Alamat : Kota Serang, Prov. Banten.
-MUHAMMAD SUHENDRA, Umur : 20 Tahun, Alamat : Kab. Pekalongan, Prov. Jawa Tengah.

Selanjutnya Tim SAR setelah mengetahui kejadian tersebut segera melakukan kegiatan SAR hingga 7 hari kedepan.

Sumber ; bidiknasional.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono