Semarang – Polisi mengungkap penyebab kematian Puguh atau PP (34) yang mayatnya ditemukan di sungai wilayah Kelurahan Jatibarang, Mijen, Kota Semarang, pada Minggu (28/4). Puguh dinyatakan meninggal akibat tenggelam setelah sebelumnya jadi korban pengeroyokan.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan peristiwa itu terjadi di sebuah warung tuak yang tak jauh dari sungai pada Sabtu (27/4). Saat itu korban terlibat perkelahian dengan para pelaku.
“Jadi korban karena dikeroyok kemudian lari dan jatuh ke sungai. Setelah dilakukan hasil visum, penyebab utama korban meninggal karena tenggelam. Hal itu karena dari hasil visum, paru-paru korban kemasukan air,” kata Andika di Polrestabes Semarang, Selasa (21/5/2024).
Satu pelaku sudah ditangkap, namanya Sutrisno. Sutrisno dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Adapun dua pelaku lainnya masih buron.
“Saat ini dua pelaku lain berinisial WND dan SRFD sedang kami kejar,” ujar Andika.
Sementara itu Sutrisno mengakui saat itu memang ada keributan di warung tersebut. Dia mengaku sempat bersalaman saat korban datang dan masuk warung.
“Korban sempat bersalaman sama saya, kenal teman saya. Tiba-tiba keluar dari warung korban bawa linggis. Terus terjadi pengeroyokan itu, korban sempat keluarkan pisau dan saya juga, namun belum digunakan. Terus korban lari, dan jatuh ke sungai itu,” kata Sutrisno.
Diberitakan sebelumnya, PP ditemukan meninggal di sungai wilayah Kelurahan Jatibarang, Mijen, pada Minggu (28/4). Polisi sudah menangkap satu tersangka dalam kasus itu dan kini masih memburu dua orang lainnya.
sumber: detikjateng
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono