Banyuwangi – Misteri hilangnya ratusan celana dalam wanita satu kampung di Banyuwangi, hingga kini belum terpecahkan.
Raibnya daleman wanita itu awalnya diduga akibat ulah makhluk gaib. Namun belakangan para korban mencurigai peristiwa ini terjadi akibat tangan jahil manusia.
Teror pencurian celana dalam wanita itu meresahkan warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Hampir warga satu kampung mengalaminya.
Seperti halnya Novita Nur Azizah (34), warga setempat. Ibu dua anak tersebut mengaku celana dalam miliknya hilang perlahan. Terakhir, hilang pada hari Minggu (22/9/2024) lalu. Total, sudah 30 celana dalam miliknya raib.
“Ada hampir tiga lusin kalau ditotal. Hilangya tidak sehari itu. Tapi perlahan dan baru sadar pas Minggu kemarin itu,” ungkap Novita kepada mili.id, Rabu (25/9/2024).
Novita menambahkan, celana dalamnya yang hilang itu dijemur di teras rumah bersama pakaian lain. Namun yang hilang hanya celana dalam saja. Lainnya masih utuh.
Takut peristiwa serupa terulang, Novita membuat tempat jemuran khusus untuk menempatkan celana dalamnya.
Begitu pula dengan Nur Fatoyah (48), tetangga Novita. Dia juga mengaku kehilangan celana dalam.
“Punya saya beberapa potong ditambah punya kedua anak juga diambil. Ada kali sepuluh potong yang hilang,” ungkapnya.
Fatoyah mengaku baru sadar kalau celana dalam hilang saat melipat jemuran yang telah kering.
Dari informasi yang dihimpun mili.id di lokasi, sudah sebulan ini teror pencurian celana dalam meresahkan para wanita di Dusun Panjen.
Sempat Dikira Ulah Makhluk Halus
Sementara menurut Wiwit Umayatun (31), warga setempat, yang juga korban pencurian, sejumlah celana dalam sempat ditemukan warga tersangkut di lahan bambu dekat sungai.
Spekulasi bahwa celana dalam para wanita itu dicuri makhluk halus, karena lahan bambu dekat sungai itu dikenal warga, sebagai tempat yang cukup angker.
“Itu (celana dalam) dulu sempat ditemukan di lahan bambu yang dikenal wingit. Tapi sudah lama, mungkin satu tahun ini,” ujar Wiwit, Rabu (25/9/2024).
Wiwit menyebut bahwa sudah setahun ini aksi pencurian celana dalam merebak di kampungnya. Iya sendiri juga sempat mengira aksi tersebut didalangi makhluk halus.
Saking parno dan penasaran, Wiwit bersama korban lain mencoba memasukkan jemuran celana dalam ke rumah. Tujuannya, untuk mengetes apakah tetap hilang atau tidak.
“Ternyata saat dipindah ke dalam rumah dari pagi sampai malam hingga tembus pagi lagi tetap ada celana dalamnya. Makanya ini pasti ulah manusia. Kalau makhluk halus pasti sudah hilang juga,” ungkap dia.
Hampir Setiap Bulan Terjadi
Wiwit sendiri dalam aksi teror ini kehilangan hampir seluruh celana dalam yang ia miliki. Nyaris ia tak memiliki stok celana dalam saking kerapnya disatroni terduga pelaku.
Kendati tak seberapa, tapi hal itu cukup bikin gerah. Dan teror tersebut terjadi hampir setiap bulan dan bergilir dari satu rumah ke rumah lainnya.
Selain itu, warga juga malu untuk melapor ke pemangku kampung maupun pihak kepolisian. Dan minimnya pemasangan kamera pengintai di masing-masing rumah membuat terduga pelaku leluasa melancarkan aksinya.
Sempat ditemukan tumpukan celana dalam di samping pekarangan rumah warga. Namun tak sempat dicek lantaran sudah kelihatan lecek.
“Langsung dibuang begitu saja. Ditaruh di samping pekarangan rumah warga dimasukkan ke dalam karung,” sambung Vita Nur Azizah, korban lainnya.
Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono