BREAKING

Berita JatengNasional

Sederet Persamaan Insiden Ethiopian Airlines ET-AVJ dan Lion Air PK-LQP

bhinnekanusantara.id – Sebanyak 157 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ET-AVJ yang jatuh di Addis Ababa saat hendak ke Nairobi. Insiden Ethiopian Airlines ET-AVJ ini mengingatkan pada insiden Lion Air PK-LQP yang jatuh di Laut Jawa, Oktober 2018 lalu.

Kedua pesawat yang jatuh dan menewaskan seluruh manifesnya itu sama-sama berjenis Boeing 737 MAX 8. Selain itu kedua pesawat juga jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas.

“Pesawat tersebut jatuh atau menukik tajam pada menit ke-6 pada ketinggian 8.000 kaki. Mirip kecelakaan B737 Max 8 Lion Air. Apabila penyebabnya serupa dengan PK-LQP, akan jadi beban berat bagi Boeing,” ujar anggota Ombudsman Bidang Transportasi, Alvin Lie, kepada wartawan, Minggu (10/3).

Meski tak ada kesimpulan bahwa ada keterkaitan antara dua kecelakaan yang berjarak 5 bulan itu, namun ada sejumlah persamaan dari keduanya. Berikut di antaranya:

1. Berjenis Boeing 737 MAX 8

Pesawat di insiden Ethiopian Airlines ET-AVJ dan Lion Air PK-LQP sama-sama berjenis Boeing 737 MAX 8. Pesawat ini punya beberapa keunggulan tapi pernah dilaporkan mengalami cacat mesin.

Boeing 737 MAX 8 didesain dan dirakit pada 30 Agustus 2011. Uji coba dilakukan pada dilakukan pada 29 Januari 2016 dan sertifikasi dari regulator pada 3 Maret 2016. Pada 13 Mei 2017, Boeing sempat menunda penerbangan perdana karena kendala cacat mesin.

Soal keunggulan, Boeing 737 MAX 8 mampu terbang selama 7,5 jam tanpa mengisi bahan bakar. Bahan bakarnya pun lebih irit 15% karena bentuk sayap terbelah mirip pedang di ujung yang berfungsi membantu memecah gelombang turbulensi di udara. Pesawat memiliki daya jelajah 3.500 mil di atas laut. Kemudian, kapasitasnya mencapai 180 penumpang.

2. Tak Ada penumpang dan awak selamat

Pihak Ethiopian Airlines mengkonfirmasi bahwa tak ada yang selamat dalam kecelakaan ET-AVJ, Minggu (10/3). Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru dinyatakan tewas. Penumpang pesawat itu disebut berasal dari 33 negara.

“Tidak ada yang selamat di dalam pesawat, yang mengangkut penumpang dari 33 negara,” kata perusahaan penyiaran Ethiopia milik pemerintah yang mengutip sumber dari maskapai itu sebagaimana dilansir dari Reuters.

Begitu pula dengan kecelakaan Lion Air PK-LQP, tak ada korban yang selamat. Saat pesawat tersebut karam di Laut Jawa, semua manifes yang berjumlah 189 orang dinyatakan tewas.

“Prediksi saya itu sudah tidak ada yang selamat. Karena korban yang ditemukan saja beberapa potongan tubuh saja sudah tidak utuh,” kata Dirops Pencarian dan Pertolongan Basarnas Brigjen Marinir Bambang Suryo Aji di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, di hari pertama pencarian, sore hari, 29 Oktober 2018.

3. Jatuh beberapa menit setelah take off

Dilansir AFP yang mengutip siaran pers Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019), pesawat Ethiopian Airlines ET-AVJ take off pukul 08.38 waktu setempat. 6 Menit berselang, atau pada pukul 08.44 pesawat hilang kontak. Selanjutnya pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu dilaporkan jatuh di dekat kota Bishoftu, 62 km tenggara ibu kota Addis Ababa.

Penerbangan Lion Air PK-LQP pada 29 Oktober 2018 dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkalpinang hanya berlangsung sekitar 13 menit. Tak pernah sampai, pesawat kemudian dilaporkan jatuh di perairan Karawang, Laut Jawa.

 

 

Sumber : Detik

Editor : Awlina login by Polda Jateng

Related Posts