KARANGANYAR – Relawan bakal ditempatkan di setiap pos pendakian Gunung Lawu yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar guna melakukan pengamanan bertepatan dengan momen malam 1 suro.
Pantauan Tribunjateng.com, anggota BPBD Karanganyar tengah sibuk mendirikan tenda untuk posko induk pengamanan di sekitar Basecamp Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang Kecamatan Tawangmangu pada Sabtu (6/7/2024) siang.
Di sisi lain, sejumlah pendaki terus berdatangan ke basecamp untuk melakukan registrasi sebelum melakukan pendakian.
Petugas Basecamp Cemoro Kandang, Bambang menyampaikan, tercatat sudah ada 250 orang yang melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Kandang hingga Sabtu siang.
Menurutnya, jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya bertepatan dengan momen menjelang malam 1 suro.
“Hari ini sudah ada 250 orang, kemungkinan masih akan bertambah lagi,” katanya kepada Tribunjateng.com.
Relawan gabungan akan melakukan pengamanan di setiap jalur pendakian wilayah Kabupaten Karanganyar bertepatan dengan momen 1 suro.
Mereka akan disiagakan di tiap pos pendakian hingga Minggu (7/7/2024). Dia menurutnya, cuaca kali ini cukup ekstrim.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada para pendaki Gunung Lawu supaya tetap hati-hati dan mempersiapkan kondisi fisik dan peralatan.
“Suhu di basecamp hingga Sabtu siang (pukul 11.30) 13 derajat celcius,” tuturnya.
Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Kabupaten Karanganyar, Nardi mengatakan, dinas telah berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti Perhutani, relawan serta BPBD untuk pengamanan di sejumlah destinasi wisata wilayah Kabupaten Karanganyar bertepatan dengan momen malam 1 suro. Seperti Jalur Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho dan via Cemoro Kandang serta Pringgondani.
Dia mengungkapkan, ada peningkatan jumlah pengunjung di tiga lokasi tersebut bertepatan dengan momen 1 suro.
Jumlah pendaki di via Candi Cetho dan Cemoro Kandang bisa mencapai 250-300 orang. Sedangkan Pringgondani bisa mencapai 400 orang pada momen 1 suro tahun lalu.
“Karena cuaca ekstrim. tahun kemarin khususnya pendaki ritual dibuka 24 jam. Tapi karena situasi seperti ini, mungkin nanti kita fleksibel. Kalau sore cerah dibuka tapi kalau tidak memungkinkan pukul 17.00 ditutup,” terangnya.
sumber: TribunJateng.com
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia