Berita

Seorang Ibu dan Bayi 10 Bulan Ditemukan Tewas di Sungai Biru Magelang

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Seorang Ibu dan Bayi 10 Bulan Ditemukan Tewas di Sungai Biru Magelang

Share this article
Ibu Muda Bunuh Diri 169

Magelang – Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang ibu muda berusia sekitar 20 tahun dan bayi laki-laki berusia 10 bulan ditemukan meninggal dunia di Sungai Biru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Diduga korban sengaja mengakhiri hidupnya dan mengajak serta sang balita.

Kedua korban ditemukan ibu korban atau nenek dari balita tersebut, sekitar pukul 06.00 WIB. Kemudian, warga terus melakukan penyisiran di sungai tersebut, kurang lebih 15 meter dari lokasi penemuan pertama ditemukan bayi laki-lakinya berusia 10 bulan.

“Tadi sekitar pukul 06.00 WIB, kami dapat informasi dari masyarakat telah ditemukan mayat berjumlah dua. Ditemukan di Sungai Biru termasuk wilayah Dusun Banyubiru, Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun,” kata Kapolsek Dukun AKP Aris Mulyono kepada wartawan di kamar mayat RSUD Muntilan, Minggu (10/3/2024).

Setelah berhasil dievakuasi, kata Aris, mayat dibawa ke RSUD Muntilan. Kedua mayat dilakukan pemeriksaan dari Inafis Polresta Magelang.

“Kita melaksanakan visum luar. Hasil keterangan dari dokter dan Inafis tidak ditemukan ada unsur kekerasan. Terus yang lain-lain saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami akan memintai keterangan saksi-saksi maupun olah TKP,” kata Aris.

Korban Meninggalkan Rumah
Sebelum ditemukan meninggal dunia, malam sebelumnya korban diketahui pergi meninggalkan rumah. Korban juga membawa serta sang balita.

“(Bukan hilang) Sekitar pukul 20.00 WIB, yang bersangkutan meninggalkan rumah. Terus tidak kembali mungkin pukul 23.00 WIB, masyarakat sekitar pada mencari. Ternyata tadi pagi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” sambung Aris.

Lokasi penemuan mayat tersebut, kata dia, lokasi terpisah. Yang pertama ditemukan ibunya dan terpisah dengan anaknya berjarak kurang lebih 15 meter.

“Iya, menyisir dan ditemukan oleh masyarakat. Terus dari pihak keluarga menyampaikan bahwa menerima sebagai musibah dan tidak dilaksanakan autopsi,” ujarnya.

“Betul (tadi malam banjir). Tadi, kami lihat walaupun volume airnya sudah berkurang, tapi semalam memang banjir. Volume tadi malam debitnya tinggi,” kata dia.

Diduga Bunuh Diri
Dihubungi terpisah, Kapolresta Magelang Kombes Mustofa mengatakan, mendasari keterangan saksi, korban memiliki persoalan dengan suami sirinya. Keterangan dari warga, sejak beberapa hari terakhir korban terlihat depresi.

“Kemudian beberapa keterangan warga, sejak beberapa hari ini memang korban dalam pantauan karena kelihatan depresi,” kata Mustofa.

Menurut Mustofa, tadi malam pada saat hujan ada beberapa warga yang sempat berpapasan dengan korban dan menanyakan akan bepergian ke mana. Namun demikian, korban tidak menjawabnya.

“Kemudian pagi harinya ditemukan si ibu dan anaknya ini meninggal dunia. Dari pemeriksaan sementara, memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun sementara saya mencoba mendalami dari beberapa saksi ataupun suami siri si almarhum. Sementara saya dalami itu,” ujarnya.

“Dugaan sementara bunuh diri. Dugaan sementara, ya bisa dibilang menceburkan diri ke sungai sambil membawa anaknya. Jadi, si korban menikah siri, mungkin faktornya bisa dibilang ekonomi,” pungkasnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono