Berita

Seorang Lansia Ditemukan Tewas usai Hanyut di Kemusu Boyolali

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Seorang Lansia Ditemukan Tewas usai Hanyut di Kemusu Boyolali

Share this article
Meninggal

BOYOLALI–Seorang pria lanjut usia (lansia) yang hanyut di Sungai Braholo, Kemusu, Boyolali, akhirnya ditemukan pada Senin (4/3/2024) pagi. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pria lansia tersebut bernama Nyamat, 65, warga Dukuh Kedunguter, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Boyolali.

Kepala BPBD Boyolali, Suratno, menyampaikan dari proses pencarian sejak korban hanyut pada Jumat (1/3/2024), pada Senin ini memasuki hari keempat.

“Sekitar pukul 06.30 WIB almarhum ditemukan 7,6 kilometer dari titik tenggelam di aliran Sungai Braholo, anak Sungai Serang,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Ia menjelaskan lokasi jasad Nyamat ditemukan masih di wilayah Kecamatan Kemusu. Jasad lalu telah dibawa ke posko, dari pihak keluarga tidak menghendaki autopsi. Selanjutnya, keluarga meminta jenazah sampai di rumah sudah siap dimakamkan.

Suranto menjelaskan jenazah dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong sebelum dibawa ke rumah duka.

“Operasi SAR ini akan segera saya tutup dan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh elemen yang telah membantu proses pencarian korban, terkhusus kepada warga atas nama Pak Suyatno yang menemukan korban di genangan waduk Kedungombo,” kata dia.

Suranto mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyeberang sungai ketika keadaan banjir. Sehingga, tidak perlu ada korban jiwa yang terenggut.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, menyampaikan korban ditemukan oleh nelayan.

Ia menjelaskan pencarian korban oleh tim SAR gabungan telah dilakukan sejak Jumat-Minggu (1-3/3/2024) akan tetapi belum membuahkan hasil. Ada sekitar 21 kelompok mulai dari BPBD Boyolali, TNI, Polri, Basarnas, dan sukarelawan lain.

Ia menjelaskan pada Minggu, tim pencarian dibagi menjadi enam regu. Regu pertama mencari dari titik awal hingga jembatan Klewor sejauh 3 kilometer. Titik kedua, dari Jembatan Klewor sampai Jembatan Buntu.

Lalu, regu ketiga dan keempat mencari dari Jembatan Buntu ke 4,4 kilometer ke arah Waduk Kedungombo. Regu kelima mencari jarak 10 kilometer dari Jembatan Buntu ke arah Waduk Kedungombo.

Dan regu keenam melakukan pencarian dengan penyelaman di empat titik. Korban lantas ditemukan pada Senin pagi oleh nelayan.

“Senin pukul 06.30 WIB, warga melaporkan telah melihat survivor dengan jarak 7,6 kilometer dari titik awal dalam kondisi meninggal dunia. Pukul 07.00 WIB, tim evakuasi menuju lokasi titik korban ditemukan,” kata dia.

Lalu, pukul 07.25 WIB tim membawa jenazah ke posko induk. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong sekitar pukul 07.30 WIB.

Sebelumnya, Camat Kemusu, Eko Dodi Apriyanto, menjelaskan berdasarkan keterangan istri korban, korban Nyamat pada Jumat sekitar pukul 15.30 WIB, bersama istrinya dalam perjalanan pulang dari sawah menuju rumah.

Mereka pulang melewati Sungai Braholo. Walaupun saat itu tidak sedang hujan, arus Sungai Brahono cukup deras.

“Korban menyuruh istrinya agar memutar melewati jembatan gantung Sungai Braholo. Sedangkan korban, berdasarkan informasi warga pencari ikan yang melihatnya, nekat menyeberang sungai,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (1/3/2024).

Sebelum magrib, istri korban sudah sampai di rumah mereka di Dukuh Kedunguter RT 001/RW 004. Namun, hingga Jumat malam, Nyamat belum sampai ke rumah dan tidak diketahui keberadaannya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono