Berita

Seorang Pria Lansia Karanganom Klaten Meninggal Diserang Kawanan Vespa Affinis

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Seorang Pria Lansia Karanganom Klaten Meninggal Diserang Kawanan Vespa Affinis

Share this article
Diserang Kawanan Vespa Affinis, Pria Lansia Karanganom Klaten Meninggal

KLATEN – Nasib nahas dialami seorang warga asal Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Klaten. Pria lanjut usia (lansia) berinisial S ini meninggal dunia setelah diserang tawon Vespa Affinis alias tawon ndas, Jumat (26/4/2024) sore. Korban terkena sengatan puluhan tawon saat membersihkan kebun.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu korban yang sehari-hari menjadi petugas kebersihan salah satu pondok pesantren (ponpes) sedang membersihkan kebun di samping pondok. Saat membersihkan kebun itu, S melihat buah pepaya masak di pohonnya.

S berupaya mengambil buah itu menggunakan bambu. Ketika akan mengambil pepaya, galah bambu justru mengenai sarang tawon berdiameter sekitar 50 sentimeter yang berada di sekitar tanaman buah naga. Korban kemudian diserang dan disengat oleh kawanan tawon Vespa affinis.

Warga yang melihat kejadian itu kemudian menolong dan membawa pria lansia itu ke klinik PKU Muhammadiyah Karanganom. Setelah sempat mendapatkan perawatan medis, S tak mampu bertahan dan meninggal dunia sekitar pukul 16.21 WIB. Jenazah kemudian dibawa kembali ke Ponpes untuk dimakamkan.

Kapolsek Karanganom, AKP Panut Haryono, membenarkan kejadian itu. Peristiwa itu berada di kebun kosong. Warga kemudian meminta bantuan Relawan Damai Modal Mikir (Damkir) Klaten untuk mengevakuasi sarang tawon itu.

“Untuk korban sudah dimakamkan tadi malam,” kata Kapolsek saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/4/2024).

Koordinator Relawan Damkir Klaten, Tara Kus Setiawan, mengatakan sarang tawon itu berukuran cukup besar dan menempel di tembok pagar yang dipenuhi tanamn buah naga.

“Proses evakuasi sarang tawon itu dilakukan pukul 21.00 WIB. Kami mendapatkan laporan langsung menuju lokasi. Sampai di lokasi melihat sarang tawon yang pendek dan besar, kami lebih hati-hati karena tawon ini sangat agresif. Diameter sarang sekitar 50 sentimeter dan kira-kira berumur satu hingga dua bulan,” jelas dia.

Tara mengimbau warga agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di kebun atau pekarangan terutama di dekat pohon yang kerap menjadi sarang tawon. “Beberapa pohon yang sering ditempeli sarang tawon di antaranya pohon melinjo, tabaman buah naga, tetesan, lengkeng, serta mangga,” kata Tara.

sumber: solopos

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono