Berita

Sesi Berbagi Ilmu, Rumkit Bhayangkara Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Nyeri Sendi

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Sesi Berbagi Ilmu, Rumkit Bhayangkara Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Nyeri Sendi

Share this article
Sesi Berbagi Ilmu, Rumkit Bhayangkara Sosialisasi Bahaya Dan Pencegahan Nyeri

PALANGKA RAYA – Melalui kegiatan sharing session, Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Polda Kalteng usia pelaksanaan apel pagi mengadakan sosialisasi bahaya dan pencegahan nyeri sendi pada lansia yang bertempat di Halaman Gedung Paviliun Presisi Rumkit Bhayangkara setempat, Kamis (16/5/2024).

Diketahui bersama, program kegiatan sharing session yang digarap oleh Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitian Rumkit Bhayangkara Palangka Raya ini bertujuan sebagai wadah berbagi ilmu dan informasi terupdate seputar kesehatan.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para personel,” tutur Kepala Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitian Rumkit Bhayangkara Palangka Raya Penda Tk I Rusmawarti, S.Sos. saat di konfirmasi di tempat.

Adapun yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, yakni Dokter Umum atau Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumkit Bhayangkara dr. Hasanah.

Dalam sosialisasi itu, dr. Hasanah menjelaskan bahwa nyeri pada sendi adalah gejala utama osteoarthritis. Osteoartritis umum terjadi pada usia lanjut, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda akibat cedera atau faktor risiko tertentu.

“Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi mengalami kerusakan dan aus, menyebabkan gesekan tulang-tulang tersebut. Kondisi ini umumnya mempengaruhi sendi-sendi seperti lutut, pinggul, tangan, dan tulang belakang,” jelasnya.

Dirinya juga menambahkan penyebab pasti osteoartritis belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami nyeri sendiri yaitu penuaan, genetik, cedera sendi, kelebihan berat badan dan aktivitas fisik berlebih”, tutur Hasanah.

Sementara itu, dr. Hasanah juga menyampaikan pencegahan untuk mengurangi risiko atau mencegah pengembangan lebih lanjut seseorang yang menderita nyeri sendi atau osteoarthritis.

“Meskipun nyeri sendi tidak dapat dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menjaga berat badan yang sehat, aktif secara fisik, melakukan pemanasan dan pendinginan, menghindari cedera sendi dan menggunakan obat yang diserepkan oleh dokter seperti obat topikal yaitu krim, lation, gel pereda rasa sakit hingga suntik anti nyeri,” ucapnya.

Apabila gejala nyeri sendi masih tidak dapat teratasi secara maksimal, maka disarankan untuk konsultasi ke Dokter Spesialis Orthopedi. (Har/Sam)

 

Polda Kalteng, Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kabidhumas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji, Kalimantan Tengah, Kalteng