Berita

Soal Kasus Penganiayaan Pesilat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Polisi

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Soal Kasus Penganiayaan Pesilat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Polisi

Share this article
Polisi Sebut Kasus Penganiayaan Pesilat Di Banyuwangi Bukan Konflik Antar

Banyuwangi – Satreskrim Polresta Banyuwangi menyelidiki tewasnya anggota perguruan silat Pagar Nusa di Banyuwangi sesuai laporan dugaan pengeroyokan yang telah diterima polisi pada Sabtu (20/4). Saat ini polisi telah memeriksa 5 orang saksi.
Insiden yang terjadi di Dusun Sumber Luhur, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi pada Jumat (19/4) malam itu menewaskan AYP (20), seorang pemuda anggota perguruan silat Pagar Nusa dari Desa Sukomaju, Srono, Banyuwangi.

Korban diketahui meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Blambangan pada Sabtu (20/4) pukul 08.10 WIB. Kapolsek Tegaldlimo AKP Ali Arifin menyebut kasus ini telah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Banyuwangi.

“Ya benar insiden itu terjadi di wilayah kami. Kasus ini saat ini ditangani Satreskrim Polresta Banyuwangi,” kata Ali Arifin kepada detikJatim, Minggu (21/4/2024).

Belum pasti apa yang menjadi latar belakang insiden duel diduga berujung pengeroyokan itu. Polisi hingga saat ini masih melakukan proses penyelidikan. Polisi telah mengamankan 5 orang untuk diperiksa lebih lanjut.

“Lima orang saksi sudah kami periksa, seluruhnya masih kami mintai keterangan dan statusnya masih sebagai saksi,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega.

Sebelumnya, Humas Perguruan Silat Pagar Nusa Banyuwangi Rizky Alfian membenarkan AYP adalah anggota perguruan itu. Rizky menyebut kematian AYP diduga bermula dari ajakan duel di daerah Tegaldlimo.

“Dari hasil komunikasi dengan anggota dan sejumlah saksi, benar ada duel antara AYP dan salah satu anggota perguruan silat lain,” kata Rizky kepada detikJatim.

Menurut Rizky, korban berangkat ke Tegaldlimo ditemani 2 orang temannya sesama anggota Pagar Nusa. Namun setiba di lokasi, mereka berhadapan dengan anggota perguruan lain yang di mana jumlahnya lebih banyak.

“Awalnya duel, tapi keterangan saksi kepada saya ternyata akhirnya AYP dikeroyok dan tumbang dengan kondisi penuh bekas pukulan serta tendangan,” terang Rizky.

“Ada yang menyebut dipukuli, ada yang menyebut diinjak-injak oleh lima orang atau lebih. Itu sedang kami dalami,” tambahnya.

Meski demikian, Rizky mewakili perguruan Silat Pagar Nusa memasrahkan proses hukum kepada pihak Polresta Banyuwangi. Meskipun duel antara anggota perguruan Pagar Nusa dan perguruan lain tersebut ia sebut sebagai duel pribadi, secara tidak langsung keduanya membawa nama perguruan.

“Memang ini duel pribadi, tapi sebagai anggota perguruan, tentu identitas tersebut melekat. Yang pasti seluruh perguruan bersepakat menahan diri dan menghormatinya proses hukum yang berlangsung,” tegas Rizky.

Kematian AYP ini menuai respons lintas perguruan silat di Banyuwangi yang menjalin komunikasi di Srono pada Sabtu malam dan bersepakat menjaga situasi kondusif dan menahan diri dan mengawal proses hukum yang sedang berlangsung di Polresta Banyuwangi.

sumber: detikjatim

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Kabupaten Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Blambangan, Polda Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Kabidhumas Polda Jatim, Jawa Timur, Jatim