SEMARANG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengakui telah meminta sejumlah rektor di berbagai universitas membuat testimoni terkait kinerja pemerintah.
Permintaan ini sempat dikritisi dan ditolak oleh sejumlah rektor, salah satunya rektor Universitas Katolik Soegijaparanata (Unika) Semarang Ferdinandus Hindarto.
Kabid Humas Polda Jateng Stefanus Satake Bayu menyebut permintaan video itu merupakan upaya program cooling system dari para tokoh dan akademisi untuk mengampanyekan pemilu damai dan menjaga kondusivitas menjelang hari pencoblosan pemilu serentak.
“Jadi pada satu sisi bahwa tujuannya dalam rangka pemilu ini tadi disampaikan melaksanakan kegiatan cooling system kepada beberapa tokoh baik agama, masyarakat, orang-orang yang punya kompeten untuk bisa membantu menjaga situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar dan tertib,” ujar Satake, Selasa (6/2/2024).
Menurut dia, video ajakan pemilu damai dari para tokoh ini dapat berjalan efektif dan diterima masyarakat dengan baik.
“Oleh karena itu, kami minta, Polri mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat memberikan informasi kepada masyarakat, sebagai edukasi sehingga pelaksanaan pemilu berjalan lancar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuhnya seperti dilansir Kompas.com.
Dalam praktiknya, permintaan video kepada para tokoh di Semarang itu dilakukan petugas yang bekerja di bawah Polrestabes Semarang.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, upaya ini sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam untuk menjaga situasi menjelang Pemilu 2024 agar tetap kondusif.
“Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh-tokoh masyarakat pemuda agama kemudian termasuk sivitas akademika untuk memberikan dukungan kepada terlaksananya pemilu damai,” ujar Irwan.
Kendati demikian, dia mengatakan, para tokoh tersebut tidak diminta untuk menjelaskan prestasi kinerja Presiden Joko Widodo selama ini.
Apalagi keberpihakan terhadap salah satu paslon.
“Tidak ada (soal politik dan pujian Jokowi), tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan itu untuk men-support terciptanya pemilu damai.
Tidak ada paksaan terhadap siapa saja yang kita hubungi yang kami anggap layak untuk testimoni atau pesan kamtibmas di Kota Semarang,” tegasnya.
Pihaknya juga telah menyampaikan kepada para tokoh bahwa video tersebut akan digunakan untuk publikasi di media sosial untuk mengampanyekan pemilu damai.
Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono