Berita

Sunaji, Pedagang Es yang Diolok Gus Miftah, Ungkap Perasaan Setelah Kejadian

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Sunaji, Pedagang Es yang Diolok Gus Miftah, Ungkap Perasaan Setelah Kejadian

Share this article
Gus Miftah Berinisiatif Temui Sunhaji Untuk Minta Maaf Secara Langsung

MAGELANG – Netizen Indonesia ramai-ramai mengkritik Miftah Maulana, alias Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Badai kritik datang usai videonya yang mengolok-olok pedagang es teh di sebuah pengajian, viral di media sosial.

“Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.

Adapun sosok pedagang yang dia hina adalah Sonaji. Dia hanya terdiam usai dihina di hadapan ratusan jamaah tabligh akbar.

Dalam sebuah video viral yang beredar di TikTok, Sunaji mengungkapkan perasaannya usai insiden tersebut. “Saya di sana belum dapat rezeki, malah dikatain seperti itu,” ujarnya.

Gus Miftah sendiri, usai menerima badai kritik, telah menyampaikan permintaan maaf terbuka dan mengaku sudah ditegur Istana.

Miftah bahkan menyambangi kediaman Sunaji di Magelang pada Rabu (4/11) untuk meminta maaf secara langsung. Di sana, Miftah menyampaikan bahwa maksudnya hanya ingin bercanda.

“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” kata Gus Miftah dalam pertemuan itu.

Meski sudah meminta maaf, gelombang kritikan terus datang. Bahkan, banyak warganet yang mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot jabatan Gus Miftah. Netizen menilai, apa yang dilakukan Gus Miftah sangat tidak mencerminkan perilaku seorang tokoh agama maupun utusan presiden.

“Eggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT,” tulis Kalis Mardiasih, seorang aktivis perempuan dan penulis buku, di media sosialnya.

sumber: CNBC Indonesia

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo