SUKOHARJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mewaspadai potensi banjir besar luapan Sungai Bengawan Solo maupun tanah longsor di wilayah perbukitan. Hal ini menyusul semakin tingginya curah hujan dan terjadinya berbagai bencana alam disejumlah daerah. Kabupaten Sukoharjo sendiri saat ini masih aman dan belum ada kejadian bencana alam menonjol.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (15/3/2024) mengatakan, BPBD Sukoharjo masih waspada terhadap kerawanan terjadinya bencana alam. Sebab posisi sekarang puncak musim hujan. Kewaspadaan penuh juga dilakukan melihat perkembangan disejumlah daerah salah satunya di Semarang sudah terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, tanah amblas dan lainnya.

Bencana alam disejumlah daerah tersebut sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Salah satunya yakni terkait arus lalu lintas kendaraan menjadi terganggu akibat jalan terendam banjir. Genangan air yang tinggi membuat kendaraan yang akan melintas menjadi mengalami kesulitan.

“Kami tetap waspada penuh karena sekarang masih puncak musim hujan. Hampir setiap hari hujan dengan intensitas tinggi turun dalam durasi waktu lama. Terlebih lagi Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah aliran Sungai Bengawan Solo dimana didaerah lain sudah terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujarnya.

Ariyanto mengatakan, puncak musim hujan sudah berlangsung pada periode Februari lalu dan berlanjut hingga Maret ini. Hal ini sesuai dengan informasi dari BMKG. Selain itu juga dilihat dari adanya fenomena alam yang terjadi setiap hari dimana curah hujan sangat tinggi dan angin kencang.

Fenomena alam curah hujan tinggi dan angin kencang bahkan sering terjadi secara mendadak disaat komisi cuaca panas saat siang hari. Akibat curah hujan tinggi berdampak pada terjadinya peningkatan debit air sungai. Selain itu juga ditemukan titik genangan air disejumlah wilayah.

Angin kencang juga sangat terasa dampaknya disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Sebab banyak pohon tumbang hingga berdampak kerusakan pada sekitar. Pohon tumbang diketahui menimpa bangunan, sepeda motor dan mobil. Akibatnya kerugian materiil yang harus ditanggung pemilik sangat besar.

Beruntung serangkaian kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun beberapa orang warga diketahui menderita luka ringan lecet karena terkena pohon tumbang atau bangunan terdampak angin kencang.

“Curah hujan tinggi dan angin kencang dalam beberapa pekan terakhir karena memang sekarang diperkirakan sudah masuk puncak musim hujan,” lanjutnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai puncak musim hujan sekarang hingga bulan depan. Sebab curah hujan tinggi dan angin kencang berdampak pada peningkatan kerawanan bencana alam.

“Kerawanan bencana alam tinggi seperti banjir karena dampak curah hujan meningkat dan bangunan rusak serta pohon tumbang akibat angin kencang. Termasuk juga harus diwaspadai tanah longsor mengingat sebelumnya kondisi tanah kering dan tiba-tiba diguyur hujan deras,” lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, curah hujan terus mengalami peningkatan. Tidak hanya itu saja, durasi hujan juga semakin panjang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air. Selain itu juga temuan titik genangan air di sejumlah wilayah.

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng