Berita

Tradisi 1 Suro: Banyuwangi Menjadi Magnet Bagi Para Peritual

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Tradisi 1 Suro: Banyuwangi Menjadi Magnet Bagi Para Peritual

Share this article
Tradisi 1 Suro: Banyuwangi Menjadi Magnet Bagi Para Peritual

BANYUWANGI – Satu Suro bagi masyarakat Jawa dianggap punya kesakralan. Tak jarang banyak orang yang memanfaatkan untuk menjalani berbagai ritual.
Para pelaku ritual biasanya akan mendatangi berbagai tempat yang dianggap sakral untuk menjalani ritual. Di Banyuwangi sendiri terdapat banyak lokasi yang kerap jadi jujukan para peritual pada malam 1 Suro.

Di antaranya air mancur Watu Dodol, Sungai Sasak Gunting, Purwo, Rawa Bayu dan sejumlah lokasi lainnya. Lokasi tersebut dianggap punya kekuatan spiritual tinggi.

Salah satu pelaku spiritual di Banyuwangi Abdul Fatah Hasan mengakui malam 1 Suro merupakan waktu istimewa terutama bagi para pelaku ritual.

“Sebelum masuk malam, itu istilahnya punggahan, diawali membaca doa akhir tahun, magriban kemudian membaca doa awal tahun. Malamnya ritual selamatan dan siraman, ada bacaan khusus terkait mandi ini,” kata Fatah kepada detik Jatim, Minggu (7/7).

Fatah menambahkan hampir semua aliran kepercayaan meyakini keberkahan dan kelebihan 1 Suro dibanding bulan-bulan lainnya, sehingga bulan ini memberikan keutamaan baik untuk mengasah keilmuan.

“Karena satu Suro diyakini waktu yang paling tepat untuk mengasah sebuah keilmuan yang telah lama diaplikasikan, harapannya bisa ter-upgrade lagi,” jelasnya.

Dalam ritual awal Suro, ratusan bahkan ribuan orang akan hadir di Alas Purwo dan menggelar berbagai ritual yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

“Sudah menjadi tradisi, misal di alas Purwo, ada ratusan bahkan ribuan orang yang datang, mereka berkumpul dengan kelompok masing masing dan di tempat yang berbeda beda. ritual yang dilakukan, meliputi mandi Suro, selamatan, wirid dan lain-lain,” terang Fatah.

Selain Alas Purwo, pelaku spiritual yang datang ke Banyuwangi dari sejumlah kota di Indonesia juga akan menjalankan ritual di sejumlah lokasi lain. Biasanya mereka datang sesuai rekomendasi penasihat spiritual mereka.

“Di tempat yang direkomendasikan oleh para guru spritualnya masing masing, dan itu kaitan dengan sanad keilmuan masing masing juga ada,” pungkas Fatah.

Sumber : www.detik.com

 

Polresta Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, Banyuwangi, Jawa Timur, Polda Jatim, Polres Banyuwangi, Resta Banyuwangi, Kepolisian Resor Kota Banyuwangi, Polisi Resor Kota Banyuwangi, Polisi Banyuwangi, Kota Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Nanang Haryono