Kebumen – Video CCTV yang merekam bus Sumber Selamat nyaris menabrak pemotor di Kebumen viral di media sosial. Video itu diunggah oleh Muren, anak si sopir bus, karena tidak terima ayahnya diminta ganti rugi Rp 4 juta oleh si pemotor itu. Menurut dia, pemotor itu jatuh sendiri karena mengerem mendadak usai menyalip ambulans hingga melewati garis markah jalan.

Peristiwa dalam rekaman CCTV itu terjadi di jalan wilayah Desa Karanggedang, Kecamatan Sruweng, pada Rabu (24/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam video itu, tampak sepeda motor yang dikendarai wanita berinisial FA meluncur dari arah timur menuju barat dengan menyalip satu mobil ambulans sehingga melewati garis marka tengah jalan.

Sementara, dari arah berlawanan melaju bus Sumber Selamat bernopol W 7548 UP yang dikemudikan oleh Zaenal. Mengetahui ada sepeda motor masuk di jalurnya, sopir bus itu langsung banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan.

Bus itu pun oleng, bahkan hampir menabrak pemotor lain yang melaju searah. Beruntung, kecelakaan itu tidak terjadi. Adapun FA tampak terjatuh sendiri lantaran mengerem mendadak.

“Saya sendiri lagi pengaturan (lalu lintas), dapat informasi kayak gitu saya langsung ke TKP,” kata Kepala Pos Karanganyar Satlantas Polres Kebumen, Aiptu Tugiman saat dihubungi detikJateng, Jumat (26/6/2024).

Oleh polisi, pemotor itu lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Karena hanya luka ringan, akhirnya sopir bus dan pemotor itu diminta ke Pos Polisi Karanganyar untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

“Setelah kejadian korban saya bawa ke rumah sakit, luka ringan lecet-lecet saja terus minta di-rontgen kakinya, dari Puskesmas dibawa ke PKU Sruweng lagi di-rontgen kakinya. Hasilnya nggak ada apa-apa,” ujar Tugiman.

“Terus saya bilang kalau nggak ada apa-apa silakan dirembuk aja di pos Karanganyar, karena dari pihak keluarganya dia (korban) minta diselesaikan. Keduanya kemudian ke pos Karanganyar didampingi keluarga sama kepala unit terus sopir bus sama penanggung jawab bus juga itu rembukan,” sambungnya.

Setelah berembuk, akhirnya masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak.

“Sudah damai, diselesaikan kedua belah pihak antara pengendara bus dan pengendara sepeda motor. Mereka berdua rembukan, saya sama sekali tidak mengintervensi cuma membuatkan surat pernyataannya saja,” ucap Tugiman.

Namun, perdamaian tersebut rupanya tidak bisa diterima begitu saja oleh pihak keluarga sopir bus yang ternyata harus membayar ganti rugi sebesar Rp 4 juta.

Anak sopir bus itu, Muren, bahkan sampai meng-upload video rekaman CCTV di lokasi kejadian di media sosial untuk menunjukkan fakta sesungguhnya.

Video yang disertai dengan keterangan kronologi kejadian tersebut akhirnya viral di media sosial salah satunya di-repost oleh akun Instagram @ndorobei.official. Muren menyebut, pemotor harusnya tidak minta ganti rugi lantaran dianggap salah dan malah membahayakan orang lain.

“Kronologi mbaknya nyalip ambulance, lewati garis Marka, depan ada bis.. dia kaget rem dadakan jatuh sendiri, tapi di surat kronologi minta ganti kerugian sama sopir bis. Monggo dicermati videonya. Salah sendiri tapi merugikan banyak pihak. Saya selaku keluarga sopir kurang terima dengan keputusan di surat kronologi. Bapak zaenal ini orang baik tapi dapat musibah karena ketidak hati”an pengendara lain. Infonya mba ini pegawai bank, minta ganti kerugian 4jt. Pdhl jelas” dia yg salah, masih bisa bilang kalo dari arah berlawanan tidak ada bis motornya tidak akan rusak,” bunyi keterangan yang ditulis Muren seperti dikutip detikJateng, Jumat (26/7/2024)

“Merasa tidak adil ?? Ya jelas wong mbaknya yg tidak berhati”. Muka tidak merasa bersalah pula. Semoga tuhan yang membalas ya mba,” sambung dia.

Saat dihubungi detikJateng, Muren mengakui bahwa dirinya yang mengunggah video itu. Setelah video itu viral, banyak pihak yang menghubungi nomor HP ayahnya. Dia pun meminta agar netizen tidak mengganggu ayahnya, sebab terkait video itu dirinya yang bertanggung jawab.

“Kan kemarin saya up, ini bapak saya juga ada yang telpun-telpun terus. Saya bilang jangan telpun-telpun ke orang tua saya tapi telpun ke saya karena saya yang meng-upload video itu dan saya yang meng-up status saya,” ucap Muren.

Postingan video itu pun dibanjiri komentar dari warganet yang kebanyakan mendukung Muren dan menghujat si pemotor yang dianggap bersalah.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kepolisian Daerah Jateng, Polisi Jateng, Polri, Polisi Indonesia