Berita

Warga Magelang Hidup Berdampingan dengan Bangkai Kucing, Begini Kondisi Rumahnya

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Warga Magelang Hidup Berdampingan dengan Bangkai Kucing, Begini Kondisi Rumahnya

Share this article
Penampakan Rumah Di Magelang Yang Dihuni Bersama Bangkai Belasan Kucing

Magelang – Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengungkap kasus penimbunan kucing di Magelang. Ada sekitar 42 kucing yang awalnya ditimbun dan 25 di antaranya mati. Kucing-kucing itu ditimbun di sebuah rumah mungil yang juga dijadikan tempat tinggal. Begini penampakan bangunan bekas warung itu.
Rumah bekas warung itu berada di Kluyon, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Dulunya bangunan itu untuk jualan rujak. Bangunan milik wanita berinisial AM (79) itu disewa oleh wanita berinisial IT. IT yang menimbun kucing-kucing itu.

Rumah berdinding tembok dengan jendela dan pintu sederhana dari kayu itu luasnya sekitar 2,5 x 2,5 meter persegi. Dari luar, sudah tidak tercium bau kotoran kucing. Bau itu baru tercium setelah si pemiliknya membuka pintu bangunan yang digembok itu.

Rumah bekas warung yang dipakai untuk menimbun puluhan kucing di Kluyon, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Dipotret Selasa (29/10/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Menurut AM, bangunan bekas warung itu baru disewa dan ditinggali IT sekitar sebulan. Bangunan itu berada tepat di depan rumah utama AM.

“Ngontrak sebulan. Sebelum sewa di sini di Depkes (kampung sebelah), di Klontong, Banaran, dan di sini sebulan,” kata AM saat ditemui awak media di rumahnya, Selasa (29/10/2024).

“Dulu sewa Rp 250 ribu. (Uang sewanya) Saya minta buat memperbaiki lampu Rp 100 ribu, terus untuk ongkos yang memperbaiki Rp 50 ribu. Saya uman (kebagian) Rp 100 ribu,” ujar AM.

Saat awal mengontrak, IT tidak menyampaikan alasannya untuk apa. AM menyangka akan digunakan jualan nasi bungkus.

“Saya tahunya untuk jualan nasi kucing. Ternyata malah jual kucing, tapi tidak laku di sini,” ucap AM.

Setelah kucing-kucing itu dievakuasi, AM kemudian membersihkan bekas warungnya menggunakan air panas. Adapun keberadaan IT belum diketahui. Dia meninggalkan rumah kontrakan itu dengan gembok dan kunci yang ditinggalkan begitu saja.

Sementara itu 17 kucing yang kondisinya memprihatinkan di rumah itu langsung dibawa ke klinik hewan. Dari 17 kucing itu, baru 1 ekor yang sudah diambil dari klinik setelah kondisinya dinyatakan sehat pada Senin (28/10) kemarin.

“Begitu diantar (pada Rabu, 10 Oktober), yang pertama dari aroma kandang tidak biasa. Aroma kandang mencerminkan kotoran dan bau-bau sudah nempel (di bulu) sudah agak lama,” kata drh Bondan Prasasta Poery dari Klinik Bondan Vet Magelang saat dihubungi wartawan, Selasa (29/10/2024).

“Bau biasanya kalau nempel dibersihkan hilang, tapi ini aroma nggak hilang. Saya cek satu satu bisa dikatakan hampir semua dalam kondisi tidak baik, tidak baiknya itu bermacam-macam,” sambung Bondan.

Menurutnya, ada yang bermasalah pada pencernaan kucing-kucing itu karena diduga memakan makanan yang tidak wajar. Juga ada kucing yang sakit karena parasit baik di luar maupun dalam.

“Dari 17 ekor itu, ada 10 ekor yang bermasalah di mata dan saluran nafas. Masalah ini antara infeksi bakteri atau infeksi virus masih menduga. Terus yang 7 ekor sakit karena parasit dan masalah pencernaan,” ujarnya.

“Jadi dari 17 ekor itu masalahnya sama parasit dan pencernaan. Nah, dari 17, ada 10 yang tambahannya masalah mata dan saluran nafas,” kata Bondan yang membuka klinik di Jalan Majapahit Panjang, Kota Magelang.

Dari 10 kucing yang bermasalah ini, kata Bondan, setelah 4-5 hari dirawat, hampir semuanya sudah membaik. Tinggal 1 kucing yang menjalani perawatan selama 10 hari.

“10 hari menginap, itu baru benar-benar mau makan dan makan. Tapi progres semuanya sejauh ini dalam kondisi baik-baik,” katanya.

Bondan mengatakan, kucing-kucing itu dirawat di kliniknya pada tanggal 10-17 Oktober. Hanya satu kucing yang dirawat dari tanggal 10-28 Oktober. Total biayanya, kata Bondan, sekitar Rp 14 juta.

Sumber : www.detik.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Suryadi, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo