Berita

Warung Remang-Remang di Lamandau Terbakar, PSK-nya Panik dan Lari Tunggang Langgang, Warga pun Senang

Cropped Favicon Bi 1.png
×

Warung Remang-Remang di Lamandau Terbakar, PSK-nya Panik dan Lari Tunggang Langgang, Warga pun Senang

Share this article
Warung Remang Remang Di Lamandau Terbakar, Psk Nya Panik Dan Lari Tunggang

LAMANDAU – Api menghanguskan satu warung remang di lokasi prostitusi Bukit Sintang, perbatasan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Lamandau baru baru ini. Kebakaran membuat para wanita-wanita pekerja seks komersial (PSK) panik dan berhamburan keluar, begitu pula dengan penghuni warung di sekitarnya.

Tidak butuh lama bagi di jago merah menghabiskan bahan bangunan beserta isinya. Bangunan rata dengan tanah dalam sekejap. Sejatinya, warung tersebut adalah milik warga Rimba Jaya, Lamandau, dan disewa untuk usaha warung remang. Warung selalu ramai dikunjungi oleh para pria hidung belang setiap malam.

Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran dan kerugian diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Peristiwa kebakaran bukannya menuai simpati, tetapi justru disykuri oleh warga sekitar yang geram dengan keberadaan warung remang di wilayah itu. Warga setempat, Sigit, mengatakan pemilik tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. “Tidak sempat dipadamkan, api cepat membakar badan bangunan dinihari kemarin, saat itu penghuninya sedang tidur,” ujarnya, Rabu (24/7/2024).

Ia mengungkapkan, warung itu tempat berjualan makanan dan minuman tetapi menyediakan para PSK secara terselubung. Memang di tempat tersebut beberapa kali sempat dirazia satpol PP dari Pangkalan Bun. Karena jauh dari kota, pengawasan kurang maksimal sehingga kegiatan prostitusi tetap menjamur. “Bingung menjelaskannya. Di bilang warung tapi menyediakan cewek-cewek. Kalau dibilang lokalisasi, itu warung. Intinya lokalisasi prostitusi berkedok warung,” bebernya.

sumber: prokalteng

 

Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Kabupaten Lamandau, Pemkab Lamandau, Lamandau, Kepolisian Resor Lamandau, Polisi Lamandau, Bronto Budiyono